• Beranda
  • Penyakit
  • Inilah yang Terjadi pada Kulit Saat Anda Berhenti Merokok

Inilah yang Terjadi pada Kulit Saat Anda Berhenti Merokok

Inilah yang Terjadi pada Kulit Saat Anda Berhenti Merokok
Credits: Freepik

Bagikan :


Saat Anda merokok, nikotin yang terkandung di dalam rokok juga akan diserap oleh kulit. Akibatnya kulit tak hanya terlihat kusam, namun juga mengalami penuaan dini, lambat penyembuhannya, dan mudah terinfeksi.

Paparan nikotin terhadap kulit juga dapat menyebabkan penyakit kulit seperti psoriasis, jerawat, eksem hingga kanker kulit.

 

Bagaimana Rokok Memengaruhi Kesehatan Kulit?

Tidak hanya nikotin saja, diperkirakan ada lebih dari 600 zat yang terkandung di dalam rokok. Saat dibakar, rokok akan menciptakan lebih banyak zat kimia berbahaya. Sekitar 7 ribu zat kimia di dalam rokok bersifat racun dan dapat menyebabkan kanker.

Saat Anda merokok, tubuh akan menyerap nikotin ke dalam mukosa usus, kulit dan saluran pernapasan. Nikotin kemudian akan menyebabkan kematian sel-sel kulit yang berkontribusi sebagai penghalang kulit.

Nikotin juga mengubah struktur dan fungsi fibroblas kulit, yaitu jenis sel yang mengandung protein dan kolagen yang penting untuk penyembuhan luka, kekencangan kulit serta menjaga kulit tetap kencang.

 

Baca Juga: Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Ini Alasannya

 

Dampak Rokok bagi Kesehatan Kulit

Secara keseluruhan, merokok dapat memengaruhi kesehatan kulit dengan berbagai cara dan dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diubah, di antaranya:

  • Menyebabkan kerusakan pada kolagen dan elastin, yang berperan menjaga kulit tetap kencang dan berisi
  • Menyebabkan kulit mudah keriput dan terbentuk garis kerutan
  • Memengaruhi pembentukan melanosit sehingga ada noda kehitaman di kulit
  • Kulit menjadi lebih mudah kendur
  • Menurut WHO, merokok menyebabkan penyembuhan luka pada kulit yang lambat serta menurunkan proses penyembuhan peradangan pada kulit
  • Meningkatkan risiko infeksi pada kulit
  • Meningkatkan risiko kanker kulit
  • Menyebabkan psoriasis, eksem dan juga jerawat

 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Baik untuk Mencegah Kanker Kulit

 

Apa yang Terjadi pada Kulit jika Berhenti Merokok?

Berhenti merokok memberikan manfaat yang besar bagi seluruh organ di dalam tubuh dan juga kulit, di antaranya:

Membantu memperbaiki pigmentasi kulit yang buruk

Kandungan zat kimia dalam rokok dapat mengganggu produksi melanin, pigmen alami yang memberi warna pada kulit. Akibatnya, kulit dapat terlihat kusam dan terdapat noda-noda hitam atau kecokelatan.

Dengan berhenti merokok, aliran darah ke kulit dapat meningkat. Nutrisi dan oksigen juga lebih mudah terserap oleh sel-sel kulit. Hal ini dapat membantu memperbaiki kerusakan sel-sel kulit dan meningkatkan produksi melanin.

 

Memperlambat dan mengurangi tanda-tanda penuaan

Saat berhenti merokok, tubuh dapat memulai proses pemulihan dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh merokok, termasuk kerusakan pada kolagen dan elastin. Dalam beberapa kasus, perbaikan kulit dapat terlihat dalam beberapa minggu setelah seseorang berhenti merokok, seperti peningkatan elastisitas dan kehalusan kulit.

 

Meningkatkan kembali produksi kolagen

Kolagen adalah protein yang memberikan kekuatan dan kepadatan pada kulit. Merokok dapat merusak kolagen dalam tubuh yang dapat menyebabkan kulit menjadi kendur, keriput, dan kusam lebih cepat.

Dengan berhenti merokok, maka produksi kolagen dapat kembali meningkat. Anda juga bisa mendukung produksi kolagen melalui konsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti protein, vitamin C, dan omega-3.

Perawatan kulit yang teratur seperti menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung retinol atau asam hialuronat juga dapat membantu merangsang produksi kolagen pada kulit.

 

Berhenti merokok tidak selalu mudah bagi sebagian orang. Bila Anda membutuhkan pertolongan untuk dapat berhenti merokok atau memiliki keluhan kesehatan lain Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ahli melalui aplikasi Ai Care.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 13:36